MATRIAL DEKORASI



Batu Alam , Bata expose dan Bata tempel. Material ini memang memiliki aspek estetika yang luar biasa. Batu alam cocok untuk dipergunakan pada style Arsitektural apapun, minimalis oke, klasik cocok, mediteran masuk, tropis apalagi begitu juga dengan bata expose. Tidak heran, sejak dahulu hingga sekarang, batu alam dan bata expose adalah salah satu material utama yang dipergunakan apabila kita ingin meningkatkan prestise rumah tinggal. Terbukti, hingga saat ini, semakin banyak jenis dan corak batu alam dan bata expose, yang dapat kita temukan di pasaran.
Setelah Bata expose kini muncul produk baru Bata Tempel lebih praktis, kini akan di kupas apa perbedaan dan persamaan Batu Alam dan Bata Tempel serta Bata Expose
Tipe dan jenis Bata Tempel
1.Teracota  memiliki warna dasar kemerah merahan warna asli tanah yang di bakar, produk ini sudah ada sejak tahun 80 an, namun masih terbatas hanya bangunan pemerintah sahaja yang banyak memakainya, contoh nya Bandara Soekarno Hata serta Rumah Sakit Darmais di Jakarta serta masih banyak lagi gedung gedung pemerintah lainnya
2.Homogen atau sejenis Bata Tempel tipe homogeny memiliki tampilan lebih lebar dan banyak di pakai di luar Negri atau nuansa Eropa tipe Homogen memiliki banya jenis warna dan ada juga yang memiliki les bevel pada sisi bata
Bata Tempel lebih mahal dari Batu alam karena pembuatan dan pewarnaan nya lebih rumit, sehingga harganya diatas harga Batu Alam
Biasanya Batu Alam banyak di padukan pemakaian nya dengan Bata Tempel
Sehingga tercipta bangunan yang memiliki tampilan exsotis luar biasa .
Pemasangan Bata Tempel dan Batu Alam sama berikut lampiran Batu Alam dan cara pemasangan nya, Batu Alam dan Bata Tempel sama cara pemasangan nya.
Biasanya orang mempergunakan batu alam untuk menonjolkan dua karakter uniknya, yaitu warna dan teksturnya. Berikut beberapa jenis batu alam yang paling sering dipergunakan :
1.       1.       Batu Lempeng. Batu lempeng mempunyai karakter bentuk yang tidak beraturan, keras, pipih, dengan warna abu-abu tua dengan semu coklat. Karena bentuknya yang tidak beraturan serta tingkat kekerasan yang tinggi, maka pemasangan batu lempeng ini memerlukan skill khusus. Batu Lempeng kadang disebut juga dengan batu templek.
2.      2.       Batu Susun Sirih. Mirip dengan batu lempeng. Hanya apabila batu lempeng diekspose pada permukaan lebarnya ketika dipasang, maka batu susun sirih dimanfaatkan untuk diekspose pada sisi tebalnya. Oleh karena itu, dalam suatu bidang permukaan yang sama diperlukan batu susun sirih yang lebih banyak daripada jenis-jenis batu alam yang lain.
3.      3.       Batu Candi. Batu alam ini berwarna hitam, dengan kekerasan sedang, berpori-pori besar. cenderung rapuh. Dinamakan batu candi karena memang tekstur dan warnanya mirip dengan batu yang dipergunakan sebagai bahan penyusun candi-candi pada jaman dahulu. Batu jenis ini biasanya dipasarkan sudah dalam bentuk potongan persegi, dengan ukuran bermacam-macam, mulai dari 10x10cm, 20x20cm, 10x20cm, hingga 20x40cm, dengan ketebalan antara 1 – 1,5cm. Permukaan batu candi biasanya hanya satu macam, yaitu yang bertekstur halus (bekas pemotongan). Terdapat pula kombinasi permukaan yang beralur yang dibentuk berdasarkan pola tertentu dengan gerinda.
4.      4.       Batu Andesit. Berwarna abu-abu tua dengan corak berupa butiran-butiran mirip kaca di dalamnya. Batu Andesit adalah salah satu jenis batu alam yang paling banyak dipergunakan. Selain karena teksturnya yang indah karena mirip granit, kekerasan yang sedang, warna batu andesit yang abu-abu tua juga sangat cocok untuk diaplikasikan pada style desain rumah minimalis yang saat ini sedang booming. Di pasaran tersedia batu Andesit dengan tekstur halus, kasar, serta beralur. Batu Andesit disebut juga dengan batu cirebon.
5.      5.       Batu Palimanan. Berwarna Kuning dengan corak melengkung. Batu Palimanan adalah salah satu jenis batu alam yang paling murah harganya dibandingkan dengan jenis-jenis batu alam yang lain. Batu Palimanan ini biasanya hanya tersedia dalam tekstur permukaan yang halus.
6.      6.       Batu Breksi. Batu breksi ini sekilas mirip dengan batu Palimanan, tetapi warnanya lebih kusam, cenderung berwarna abu-abu, serta teksturnya lurus. Seperti halnya batu Palimanan, batu Breksi juga memiliki harga yang lebih murah. Tersedia dalam tekstur halus. Batu palimanan dan Breksi mempunyai harga sekitar Rp.90.000 – 100.000,- per m2.
7.      7.       Batu Paras Jogja. Batu jenis ini berwarna kuning, mempunyai permukaan yang kasar dan berpori. Selain ditempelkan secara langsung, Batu Paras Jogja ini juga sering dibentuk dengan cara diukir, sehingga menjadi sebuah hiasan dekoratif untuk ditempelkan ke bidang dinding sebagai aksen. Kadang batu Paras Jogja juga dijadikan bahan dasar bagi loster berukir.
8.      8.       Batu Hijau Sukabumi. Batu ini mempunyai tekstur dan warna yang mirip dengan batu marmer. Berwarna hijau sesuai warnanya, dengan tekstur yang mengkilat. Karena coraknya yang indah, batu jenis ini biasanya ditemukan di pasaran dalam berbagai jenis tekstur. Ada yang halus, ada pula yang dibiarkan kasar.
9.      9.       Batu Marmo. Batu marmo berwarna kemerahan. Mempunyai urat-urat yang terlihat cukup jelas di permukaannya. Batu marmo ini mempunyai harga yang relatif lebih mahal daripada jenis-jenis batu alam yang lain, yaitu berkisar antara 130-140 ribu /m2. Batu marmo tersedia dalam dua jenis, yaitu marmo biasa dan marmo bakar. Proses pembakaran akan lebih menonjolkan urat-uratnya.
10.   10.   Batu Koral. Berbeda dengan batu alam yang lain yang biasanya ditemukan dalam bentuk lempeng, batu koral tersedia dalam bentuk butiran-butiran bulat dengan ukuran yang berbeda-beda. Batu koral dijual dalam kemasan karung plastik. Untuk ukuran yang lebih besar biasanga berharga lebih mahal daripada batu koral yang berukuran lebih kecil. Batu koral biasanya berwarna putih, hitam, dan abu-abu. Batu koral yang banyak tersedia di pasaran ada dua jenis, yaitu batu koral dari Bali dan batu koral dari Alor. Batu koral dari alor berwarna lebih cerah, lebih bersih, dan tentu harganya lebih mahal.

Cara Pemasangan
Semua jenis batu alam dipasang dengan bahan dasar yang sama, yaitu semen yang dicampur dengan pasir halus yang telah diayak. Harus diperhatikan benar kekuatan pasangan batu alam, terutama pada bidang-bidang yang tinggi untuk menghindari kemungkinan lepasnya batu alam di kemudian hari. Kekuatan pasangan tergantung pada mutu semen yang dipergunakan, kehalusan dan kebersihan pasir, serta ketepatan campuran.

Perawatan Batu Alam
Hampir semua jenis batu alam mempunyai karakter yang sama, yaitu berpori, walaupun pori-porinya bermacam-macam, ada yang lebar dan ada yang kecil. Pori-pori tersebut, berpadu dengan kelembaban yang tinggi pada iklim tropis adalah tempat tumbuh ideal bagi lumut dan jamur. Untuk mencegah hal tersebut, batu alam mutlak harus dicoating. Coating batu alam secara garis besar mempunyai dua macam karakter, yaitu yang doft (tidak mengkilap) dan glossy (mengkilap). Untuk kesan yang lebih natural, pilihlah coating batu alam yang bersifat doft. Biasanya coating tidak berwarna (clear) tapi khusus untuk batu candi tersedia coating yang berwarna hitam, untuk lebih menonjolkam warna batu candinya.



Komentar

Postingan Populer